Gereja Sayidan, sebuah bangunan yang berdiri megah di tengah kota Yogyakarta, telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan menyimpan cerita yang menggugah hati. Namun, sayangnya, bangunan ini telah terbengkalai dan meninggalkan cerita yang ada. Artikel ini akan mengupas tentang Gereja Sayidan.
Sejarah Gereja Sayidan yang ternyata bukan Gereja
Sejarah Gereja Sayidan: Gereja Sayidan ini menurut perangkat desa sekitar bukanlah sebuah bangunan gereja, melainkan bangunan rumah yag berdiri tahun 1979 yang dihuni oleh keluarga Tionghoa. Thietikhien merupakan pemilik rumah yang biasa dikenal warga Gereja Gothic Sayidan ini dulunya pengusaha konveksi batik dirumah tersebut. Banyak orang yang mengenal tempat tersebut sebagai Gereja Sayidan karena menganggap arsitektur rumah Thietikhien menyerupai bangunan Gereja.
Pada 1979 anak Thietikhien pulang dari Belanda untuk merenovasi rumah Almarhum sehingga tampak seperti Gereja. Meski tampak seperti gereja istri Almarhum Thietikhien atau R. Petrus Haryono, Ester Widyo Wanandyo melanjutkan usaha konveksi batiknya di rumah tersebut. Setelah Ester Widyo Wanandyo wafat, Anak-anak Almarhum dan almarhumah pergi meniggalkan rumah tersebut dan kini membuka museumyang berada di Kaliurang, museum ini disebut Museum Ullen Sentalu atau Ulating Blencong Sejatine Tataning Lumaku dengan arti Pelita Hidup Bagi Perjalanan Manusia. Bangunan yang dianggap gereja ini dikosongkan sekitar tahun 2004.
Pemilik bangunan relasi Keraton Yogyakarta
Pemilik rumah yang disebut Gereja ini R.Petrus Haryono dan Ester Widyo Wanadyo merupakan pengrajin batik yang merupakan relasi Keraton Yogykarta. Anak dari mendiang R Petrus Haryono dan Ester Widyo Wanadyo, KRT Daud Wiryo Hadinagoro merupakan pemilik merk batik di Luar Negeri yaitu di Milan dan Singapura, batik miliknya telah dikenakan tokoh luar negeri seperti Nelson Mandela.
Tahun 2000 menjadi Cagar Budaya
Bangunan yang kita sebut Gereja Sayidan ini terletak di kawasan Sayidan Gondomanan Jogja bangunan bergaya Gothic Eropa. Hingga pada tahun 2000, bangunan ini menjadi Cagar Budaya. Orang orang menyebut banguna ini Gereja karena melihat arsitektur yang dikenakan seperti bangunan gereja. Terdapat bentuk salib diujung menara, bangunan khas Eropa dan yang paling menonjol ialah patung Yesus Kristus yang tampak begitu besar. Gereja Gothic Sayidan ini pernah menjadi tempat pengambilana video gambar untuk musik karya solois kenamaan Ari Lasso yang berjudul Perbedaan. Kini bangunan ini menjadi spot foto menarik dan instagramable bagi penikmat seni fotografi.