Pendahuluan
Studio Alam Gamplong di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjadi salah satu lokasi syuting yang menarik dalam industri film Indonesia. Salah satu film terkenal yang mengambil tempat di sana adalah “Bumi Manusia,” adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer yang fenomenal. Selain “Bumi Manusia”, sebelumnya juga pernah menjadi set film Sultan Agung : The Untold Love Story tahun 2017 garapan Hanung Bramantyo. Ada juga set film untuk Habibie dan Ainun 3. Studio ini menawarkan lanskap alam yang menakjubkan dan fasilitas modern, menjadikannya tempat yang ideal untuk mengabadikan keindahan alam dan menciptakan pengalaman syuting yang unik.
Studio Alam Gamplong atau dengan julukan Mini Hollywood ini merupakan studio film di alam terbuka. Semula Studio Alam Gamplong ini ialah lahan desa yang diubah menjadi set set retro seperti sekarang ini. Diprakasari oleh Mooryati Soedibyo pendiri Mustika Ratu, studio inipun dibangun atas dasar inginya film di Indonesia yang memberikan edukasi baik dari pengembangan karakter dan juga kepemimpinan, dan pada awalnya jadilah film Sultan Agung. Kemudian setelah syuting selesai, pihak berkepentingan menghibahkan studio ini untuk pemerintah setempat yaitu Sleman dengan Bupatinya kala itu Sri Purnomo.
Keindahan Studio Alam Gamplong
Studio Alam Gamplong berlokasi di Jalan Gamplong No.1, Sumberrahayu Moyudan , Sleman, dan menawarkan set pemandangan yang klasik. Dihiasi dengan berbagai set yang menarik, studio ini memberikan keunikan sebagai latar belakang bagi film-film yang dibuat di sana. Dengan set set yang unik dan berbau klasik dan retro terdapat set benteng, set perkotaan, set pedesaan, kereta api dan sungai yang cantik, tempat ini menciptakan suasana zaman dahulu yang sulit dilupakan.
Spot Foto yang Banyak
Studio Alam Gamplong dilengkapi dengan spot spot foto yang klasik dan retro dimana gaya retro saat ini sedang banyak digandrungi para remaja, tak hanya remaja melainkan berbagai usia dan juga gender. Setiap set yang dibuat dapat menjadi spot foto yang menarik, misalnya spot foto stasiun Soerabaia, Rumah Nyai Ontosoroh dan Annelies di Bumi manusia, Rumah berornamen kayu dan Bangunan Besi Berkarat di film Habibie dan Ainun 3, kota di era kolonial, Pemukiman kuno set syuting film Sultan Agung, dan Spot Terowongan berhias Grafiti ada di sana.
Aksesibilitas ke Studio Alam Gamplong juga cukup mudah. Lokasinya hanya sekitar 45 menit perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, membuatnya menjadi tujuan yang mudah dijangkau . Selain itu, pemandangan sepanjang perjalanan menuju studio juga sangat menarik.
Tempat Syuting Bumi Manusia
Dalam film “Bumi Manusia,” Studio Alam Gamplong menjadi lokasi yang penting dalam menggambarkan kehidupan di Hindia Belanda pada masa kolonial. Berbagai adegan penting dalam cerita diambil di sana, seperti adegan di perkampungan, di benteng buatan, dan di kawasan era kolonialisme. Studio Alam Gamplong mampu menyajikan nuansa alam yang autentik dan memberikan kesan seolah-olah penonton dibawa kembali ke masa lalu.
Adegan-adegan yang diambil di Studio Alam Gamplong berhasil menampilkan keaslian suasana. Dalam adegan ini, penonton dapat merasakan suasana yang dibangun dalam cerita tersebut dan terbawa ke lokasi yang seolah olah nyata. Selain itu set yang ada menciptakan atmosfer yang mendalam dan memperkuat kesan kehidupan di era kolonial.
Adegan yang diambil di kawasan persawahan juga menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan sawah yang luas dengan hijauan yang subur menciptakan suasana yang tenang dan damai. Dalam adegan-adegan ini, penonton dapat merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat di pedesaan pada masa tersebut, serta menghargai keindahan alam Indonesia.
Tempat edukasi perfilman
Area yang luas dan properti set yang dibangun detail dan sesuai suasana yang ada di suatu era membuat Studio ini patut menjadi percontohan edukasi perfilman di Indonesia. Studio ini adalah cerminan betapa berkualitasnya tontonan juga berada di set properti yang disuguhkan. Studio ini dapat menjadi referensi dan pengembangan kreatifitas bagi penikmat seni terutama seni perfilman.
Studio Alam Gamplong juga berperan penting dalam mempromosikan pariwisata daerah Sleman. Dengan menjadi tempat syuting yang terkenal, studio ini menarik minat wisatawan untuk mengunjungi lokasi tersebut dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan. Ini memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan membantu memperkenalkan pesona Sleman kepada masyarakat luas.
Kesimpulan
Studio Alam Gamplong di Sleman merupakan tempat syuting yang memikat hati dalam film “Bumi Manusia.” Keindahan alamnya, fasilitas modern, dan aksesibilitas yang mudah menjadikannya pilihan yang ideal bagi para pembuat film. Dengan latar belakang alam yang memukau, studio ini berhasil menciptakan pengalaman syuting yang unik dan memikat bagi para kru film dan penonton. Dalam film “Bumi Manusia,” Studio Alam Gamplong berhasil menghadirkan suasana kolonial yang autentik dan memperkaya cerita dengan set properti yang memukau.